Showing posts with label perokok perlu tahu. Show all posts
Showing posts with label perokok perlu tahu. Show all posts

30 June 2009

Solusi berhenti merokok

Sulitnya stop merokok telah terbukti dengan banyaknya perokok yang ingin stop merokok namun gagal, apalagi bagi mereka yang hanya mengandalkan motivasi diri saja. Untuk menjawab tantangan usaha stop merokok, PT. Pfizer Indonesia hari ini meluncurkan Varenicline, obat dengan resep dokter. Penggunaan Varenicline, dilengkapi dengan dukungan dari keluarga dan lingkungan terdekat, diharapkan dapat membuat perokok bisa menjalankan niatnya untuk stop merokok dengan lebih mudah. Terlebih di bulan Ramadhan ini, puasa dapat menjadi momentum untuk merealisasikan stop merokok.2

Bahaya asap rokok dengan ribuan zat kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya sudah sering disampaikan kepada masyarakat. Tetapi, jumlah perokok di Indonesia tidak juga berkurang, yang dipicu oleh efek adiksi dari nikotin,” papar Dr. Irawan Rustandi Medical Director PT. Pfizer Indonesia. Survei Varenicline Asian Consumer Research tahun 2006, yang dilakukan oleh Pfizer, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pria perokok paling besar yaitu mencapai 69%.1

Banyak perokok yang ingin stop merokok tetapi gagal karena berbagai sebab. Peranan nikotin dalam hal ini sangat besar. Nikotin yang terhirup bersama asap rokok akan diterima oleh reseptor otak yang kemudian melepaskan dopamine. Zat ini memberikan efek nikmat dan menenangkan. Pada saat tidak merokok kadar dopamine juga menurun sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman serta stres. Akibatnya, perokok kembali harus merokok.2

Proses tersebut memperlihatkan bahwa merokok bukanlah sekedar kebiasaan buruk saja. Rokok memiliki sifat candu seperti halnya narkotika dan obat-obat terlarang lainnya. “Karena itu, dalam menangani masalah merokok dibutuhkan intervensi klinis jangka panjang seperti yang dilakukan pada kasus-kasus kecanduan lainnya. Datanglah ke dokter dan mintalah penanganan yang tepat,” lanjut Irawan.2

Pfizer sangat bangga dapat menghadirkan Varenicline sebagai solusi membantu usaha para perokok terbebas dari kebiasaan yang merusak kesehatan. Varenicline adalah obat non-nikotin pertama yang secara spesifik diciptakan untuk stop merokok. Obat pertama dari sebuah golongan baru terapi stop merokok ini bekerja dengan cara yang unik, yaitu dengan menghalangi menempelnya nikotin pada reseptor di otak sehingga dapat mengurangi rasa nikmat dan nyaman (efek reward) yang ditimbulkan karena merokok dan obat ini juga menstimulasi pelepasan dopamin secara parsial sehingga mengurangi gejala craving (berupa gejala sulit berkonsentrasi, bad mood, pusing) saat seseorang mulai stop merokok,” Irawan menegaskan.2

Obat yang tidak mengandung nikotin ini telah melalui berbagai penelitian medis yang menguji keampuhan dan profil keamanan obat. Salah satunya adalah riset yang membandingkan Varenicline, plasebo dan Bupropion SR dalam hal membantu proses stop merokok. Dari hasilnya terlihat bahwa peluang keberhasilan stop merokok pada pasien yang menggunakan Varenicline hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang menggunakan bupropion, dan hampir 4 kali lebih efektif sebagai obat anti rokok dibanding plasebo. Pada studi lainnya, di antara pasien yang berhasil stop merokok setelah mengkonsumsi Varenicline dalam 12 minggu, 71% pasien yang mendapatkan tambahan terapi Varenicline selama 12 minggu berikutnya tetap bertahan berhenti setelah enam bulan, dibandingkan dengan keberhasilan tambahan terapi placebo yang hanya 50%.2

Varenicline secara signifikan menurunkan perasaan ingin kembali merokok, yang merupakan gejala ketergantungan dari pengurangan kadar nikotin dalam tubuh (withdrawal syndrome)3. Obat ini juga memiliki efek antagonis yang akan mengurangi rasa nikmat yang ditimbulkan apabila seorang pasien kemudian merokok kembali.3,4 Selain itu, berbagai uji klinis juga menunjukkan bahwa Varenicline secara umum dinyatakan aman.2,3,4

Selain pemberian obat resep sebagai bentuk terapi farmakologi dalam bentuk TABLET untuk membantu melepaskan ketergantungan terhadap nikotin, keinginan perokok untuk stop harus didukung penuh oleh lingkungan terdekatnya. Kuatnya efek kecanduan yang ditimbulkan oleh nikotin harus juga dibantu faktor non farmakologis dalam bentuk dukungan serta motivasi dari lingkungan sekelilingnya. Hari-hari selama bulan puasa akan menjadi momentum yang sangat tepat untuk memulai upaya stop merokok dan merealisasikan hidup sehat bebas rokok bersama Varenicline.

Selain itu, untuk membantu proses stop merokok, bersamaan dengan peluncuran Varenicline PT. Pfizer Indonesia juga menciptakan sebuah program disease management yang diberi nama “Pfizer Quit Champion Program”. Program ini meliputi penghadiran situs www.stopmerokok.com yang menyediakan berbagai informasi tentang bahaya merokok, tips untuk stop merokok serta berbagai informasi lainnya seputar rokok. Situs ini dilengkapi fitur interaktif penilaian tingkat kecanduan nikotin dan juga program reminder bagi para ’quitters’ (orang yang ingin stop merokok) untuk membantu mengingatkan motivasinya dalam bentuk SMS. Selain itu juga disediakan SMS center, serta booklet atau leaflet sebagai sarana penyebaran informasi tentang stop merokok.

Peluncuran Varenicline beserta program disease management ini diharapkan dapat membantu dokter menangani pasien yang ingin stop merokok secara komprehensif. Masyarakat juga diharapkan dapat memberikan motivasi, dukungan serta menciptakan situasi yang kondusif bagi mereka yang ingin stop merokok.
dikutip dari :stop merokok

19 June 2009

Bahaya Merokok

Perlu kita ketahui bahwasannya apabila kita menghisap asap rokok,sebenarnya lebih berbahaya bagi orang lain yang di dekat kita daripada yang menghisap. Asap Utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar.

Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya, diantaranya :

  • TAR

Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker.

  • KARBON MONOKSIDA (CO)

Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.

  • NIKOTIN

Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.

kandungan rokok

Para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang yang tidak merokok di sekitarnya.

Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :

  • ANGINA

Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.

  • ASMA

Mengalami kesulitan bernafas.

  • ALERGI

Iritasi akibat asap rokok.

Gejala-gejala gangguan kesehatan :
iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.

Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin.

Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.

Banyak orang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli.

Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

  1. Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif.
  2. Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.
  3. Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.

diadaptasi dari : THE SCOTTISH HEALTH EDUCATION GROUP

sumber : http://109high.blogspot.com/2006/08/kandungan-rokok.html

16 June 2009

ROKOK?

DESKRIPSI ROKOK

ada seorang yang mempunyai deskripsi mengenai rokok seperti ini: ”Rokok adalah sejumput tembakau dan beberapa bahan lain yang digulung dalam secarik kertas. Ada api pada satu ujung dan orang tolol pada ujung yang lainnya”.

Ungkapan di atas sangat kasar dan sangat mungkin menyebabkan orang yang memiliki kebiasaan merokok menjadi marah manakala mendengar atau membaca ungkapan di atas. Sebenarnya apa yang membuat seseorang tadi pernyataan yang keras seperti itu? Apakah yang menjadi dasar pemikirannya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, di bawah ini beberapa fakta seputar rokok dan kebiasaan merokok



Kebiasaan Merokok di Indonesia


Jumlah konsumsi rokok di Indonesia menempati posisi kelima tertinggi di dunia, yaitu sekitar 230 miliar batang. Mengikuti China sebanyak 1,634 triliun batang, USA sebanyak 451 miliar batang, Jepang sebanyak 328 miliar batang, dan Rusia sebanyak 258 miliar batang. Tentu ini bukan prestasi yang patut dibanggakan, mengingat kebiasaan merokok dapat mengakibatkan banyak penyakit bahkan berujung pada kematian dini.

Setiap tahun terjadi lima juta kematian yang disebabkan oleh penyakit akibat perilaku merokok seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung.

Badan kesehatan dunia (WHO) berdasarkan berbagai penelitian yang sudah dilakukan, memperkirakan bahwa pada tahun 2030 akan terjadi 10 juta kematian setiap tahun sebagai akibat dari kebiasaan merokok.

Di Indonesia, menurut Lembaga Demografi Universitas Indonesia, rata-rata 427.948 orang meninggal per tahun akibat berbagai penyakit yang disebabkan rokok.


Apa yang sebenarnya Yang Terdapat Dalam Rokok?


Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan berbagai macam bahan kimia beracun seperti hidrokarbon, karbon monoksida, logam berat, tar, dan nikotin yang berefek candu. Selain itu rokok juga mengandung zat karsinogenik antaralain bahan radio aktif(polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat(acatone), pencuci lantai(ammonia), bahan pengawet(naphtalene), racun serangga(DDT,arsenic), gas beracun(hydrogen cyanide) yang sangat berbahaya.

Tar mengandung benzopyrene dan bahan kimia karsinogen yang menyebabkan kanker.

Nikoton, menyebabkan ketergantungan(adiksi) seperti halnya heroin, amfatemin dan kokain. Nikotin iilah yang menyebabkan seseorang yang biasa merokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Seseorang yang mencoba berhenti akan menunjukkan gejala ketagihan seperti bingung, gelisah, merasa tidak nyaman, merasa tidak dapat berpikir dan masih banyak gejala lainnya. Rokok berkaitan dengan kejadian penyakit jantung dan stroke(gangguan pembuluh darah otak). Oleh karena itu, janganlah mencoba untuk merokok, karena Anda akan mengalami kesulitan untuk berhenti, sementara itu bahan berbahaya yang terdapat dalam rokok akan menggerogoti kesehatan, juga menguras kantong anda.

Karbon monoksida adalah gas yang sama dengan gas buang kendaraan bermotor. Gas ini akan menjadi kompetitor oksigen dalam sistem pernafasan sehingga dapat mengakibatkan kematian.

Karena yang sifatnya iritatif, asap rokok yang mengandung bahan berbahaya juga dapat merusak lapisan mukosa padaa semua jalan pernafasan yang dilaluinya seperti mukosa mulut, kerongkongan, hidung, laring sampai saluran terkecil di paru-paru. Bahan berbahaya pada asap rokok yang sudah terserap oleh tubuh dan iekskresi melalui irupan menyebabkan perubahan jaringan pada saluran kencing dan kandung kemih.